It is also known as Ayat Seribu Dinar.
Dulu tergantung di bilik solat rumah abah ibu. Habis beri salam usai solat, mesti ternampak ayat ni di dinding. Suatu tragedi yg berlaku lebih kurang 18 tahun dulu, menjadi asbab ayat ini hidup di bibir. Hidup dlm hati. Mutlak mengharap bantuan Allah demi keluarga yg dikasihi.
Sejak itu ia jadi antara peneman memulakan pagi setiap hari dalam hidup. Cuma mampu istiqomah bersamanya 7x setiap pagi. Kesannya dalam kekuatan hati. Mungkin satu hari nanti dapat juga laksanakan 40 kali x 41 hari, insyaAllah.
Penggantungan harapan & tawakkal yg mutlak kepada Allah.
Moga masih Allah izin untuk menguruskan duniawi yang sementara ini tanpa perlu runsing sepenuh jiwa.
Walk to remember :
Alhamdulillah... Our N23 financing account has been zerorized officially today.
Such a relieve... a grieve as well.
But Allah... You indeed knows everything better than us, human.
Manusia merancang dgn cita2, Allah merancang dgn cinta-Nya.
Manusia merancang dgn cita2, Allah merancang dgn cinta-Nya.
It is partially not ours anymore.
Boys, forgive PaMi ya. InsyaAllah, ada yang lebih baik menanti di hadapan kita.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.