Balik rumah ibu n abah weekend baru ni,
internet tak ada... so, tak blh tgk FRAN.
Komputer ni Papa bw pi kelas,
maka tak dapat continue with KTVH.
internet tak ada... so, tak blh tgk FRAN.
Komputer ni Papa bw pi kelas,
maka tak dapat continue with KTVH.
Lalu sy habiskan membaca Menunggu Hujan, tulisan Adileah.
Terbitan Jemari Seni, 447 pages. At the back of the book, it states "... kematangan Adileah dlm mengatur rs seorg perempuan...".
Hai, hati saya mmg merasainya.
Saya gelak bila baca MH waktu tunggu lampu trafiic jadi hijau,
penumpang kereta sblh pandang semacam.
penumpang kereta sblh pandang semacam.
Saya gelak bila bacanya dlm pada mengadap TV yg tgh showed AIM, ibu saya pelik. Kui kui kui...
Sebab apa saya gelak?
Sebab...
Ia comel!
Menyorok bawah katil? Pendera hati? Penambah selera?
Menyorok bawah katil? Pendera hati? Penambah selera?
Ia adalah tentang hati yang tak hipokrit
tapi memang tradisinya suka berjauh diri
Rajuk yang harap dipujuk
Rajuk yang harap dipujuk
Dan lagi, sebab saya rasa hati saya pun macam hati Malisa juga hu hu...
Dan lagi!
It's Sweeet - Sweet - Sweet - Sweet - Sweet - Sweet - Sweet - Sweet - Sweet- Sweet saaangat!!!!!!
Lebih sweet kalau cerita ini lebih panjang, lebih tebal... hmm...
Tapi Menunggu Hujan ini tak ada dusta,
sangat santai untuk dibaca,
release berat dari dalam kepala.
Tapi yg buat sweet itu jadi kurang ialah bila saya masih
ternanti-nanti keputusan MDH.
Dari seminggu, dah jadi dua ni... aduhai..
Kau katakan cinta semua memang ku punya!
Tiada kaitan sungguh... hu hu
serius x phm dgn org baca novel ni..boleh suka sorang2, boleh nangis sorang2..hehe
ReplyDeletewida cuba lah try sekali hu hu...
Delete