Since I had no hope anymore on Pedu, I let Papa Nasir scheduled the holiday for us. Saya dan anak-anak ikut je...
So, inilah destinasi pertama percutian kami. Sangat lapang, sangat tenang (kalau tak ramai oranglah kan...), sangat hijau, sangat nyaman dengan oksigen yang fresh dari tumbuh-tumbuhan yang pelbagai, sangat banyak nyamuk kalau hari hujan hu hu...
Tapi sebenarnya ia bukanlah destinasi ulung-ulung kali pergi, sebab ini rumah mertua saya di Sabak Bernam hu hu... Sebenarnya bila dah tolong Papa Nasir di kebun Abah Hussien Sabtu lepas, teringat pula hendak abadikan memori di rumah ini.
Anak saudara kami si Wafiq memetik rambutan Wafiq dapat 4A dalam UPSR lalu |
Rambutan yang merah ranum yang manis dan sangat lekang |
That's the best thing live a life in kampung. Macam-macam boleh tanam kan... Kalau di rumah kampung Papa Nasir ini semua pun ada - pisang, nangka, cempedak, buah limau bali etc. Kalau nak masak pun semua rempah dan daunnya ada - serai, daun kunyit, cekur, kesum, kucai, bunga kantan dan macam-macam lagi. Patutlah wujud pepatah berbudi kepada tanah....
sedapnya rambutan..tapi wida suka rambutan kuning/gading tu. masam2..emm..sedapnya
ReplyDeletemeh balik kampung makan rambutan hu hu
ReplyDelete